Kamis, 30 April 2015

Mengenal Perbedaan Kambing dan Domba


Masyarakat di sekitar kita masih banyak yang belum mengetahui seperti apa perbedaan dari kambing dan domba terutamanya orang awam sering sulit membedakan kambing dan domba. Bahkan banyak yang menganggap kedua hewan ini sama saja. Sering kita dijumpai orang-orang berbicara mengenai kambing padahal yang dimaksud adalah domba begitu juga sebaliknya mereka membicarakan mengenai kambing padahal yang mereka maksud itu adalah domba. Di kalangan masyarakat banyak yang menyebut domba sebagai kambing biri-biri atau kambing gembel karena bulunya yang agak tebal, lengket dan kotor. Namun perlu diketahui bahwa kambing dan domba merupakan ternak yang berbeda dan keduanya mempunyai bangsa (istilah jenis untuk lingkungan ternak) yang berbeda.
Persepsi masyarakat menyamakan tentang kambing dan domba ini timbul karena dari kedua hewan ini memiliki beberapa ciri yang sama mulai dari ukuran tubuh sampai karakteristiknya. Ada beberapa hal yang mirip antara kambing dengan domba sehingga banyak kalangan mengatakan keduanya sama saja. Kesamaan atau kemiripan itu seperti bunyi “mengembek”, rasa daging, ukuran dan bentuk tubuh, bentuk kepala maupun bentuk kaki.
Apabila diamati dari berbagai aspek kedua hewan ini akan memperlihatkan perbedaan yang mencolok. Perbedaan-perbedaan itu dapat kita lihat melalui aspek-aspek anatomi, filologis, taksonomi, dan morfologisnya.
1.      Anatomi dan fisiologi
Berikut dijelaskan anatomi dan fisiologi kambing dan domba yang terdiri dari struktur tulang dan sistem pencernaan.
Struktur tulang. Struktur tulang pada kambing dan domba hampir sama. Kerangka merupakan tempat pelekatan daging dan lemak. Dengan demikian, secara umum besar kecil kerangka ternak akan sangat  berpengaruh terhadap hasil produksi daging ternak tersebut. Tingkat perlemakan antarrumpun dan dalam rumpun ternak bervariasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama pakan. Karkas domba umumnya mempunyai kandungan lemak lebih tinggi dari kambing.
            Sistem pencernaan. Sebagai ternak ruminansia, kambing dan domba mempunyai lambung yang terdiri 4 bagian yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Keempat lambung tersebut terletak di depan usus halus. Pencernaan pada ruminansia terjadi secara mekanis (di dalam mulut), fermentatif (oleh mikroba di dalam rumen), dan hidrolis (oleh enzim pencernaan di abomasum dan usus). Adapun organ yang penting adalah sebagai berikut: mulut, rumen, retikulum, omasum, abomasum, intestine (usus halus), dan usus besar.
2.      Taksonomi
Kambing dan domba termasuk dalam keluarga besar yang sama, yaitu ordo Artiodactyla, subordo Ruminansia, famili Bovidae, dan subfamili Caprinae sedangkan genusnya berbeda.
3.      Morfologi
Secara umum morfologi kambing dan domba mempunyai banyak persamaan. Namun, ada beberapa perbedaan yang menjadi ciri khas masing-masing.
Bagian kepala. Bagan kepala kambing dan domba ada yang bertanduk dan ada juga yang tidak bertanduk.  Ukuran dan bentuk tanduknya macam-macam, mulai dari kecil pendek sampai besar dan panjang. Bentuknya juga bervariasi, dari agak lurus sampai melingkar. Garis muka (hidung) umumnya agak lurus, tetapi kambing etawah dan peranakan etawah (PE) garis hidungnya agak cembung. Daun telinga juga bervariasi dalam bentuk dan ukuran, mulai dari telinga kecil sangat kecil (rumpung) pada domba Garut, sedang sampai agak panjang (20-35 cm) seperti pada kambing etawah dan PE. Daun telinga umumnya terbuka lebar. Namun, daun telinga kambing PE banyak dijumpai yang melipat.
Bagian tubuh. Bentuk tubuh dan ukuran asing-masing rumpun pada kambing dan domba berbeda-beda. Perbedaan tidak saja pada antarrumpun, dalam rumpun yang sama juga dijumpai banyak perbedaannya. Bulu penutup tubuh pada kambing dan domba bervariasi sesuai rumpunnya. Bulu domba umumnya lebih panjang dari pada bulu kambing. Bulu domba pada umumnya seperti wol (wolly). Namun, ada juga domba yang tidak berbulu wol yang disebut dengan domba rambut (hairsheep), seperti bulu kambing. Ada jenis kambing tertentu juga yang berbulu panjang yang disebut  kasmir yang dapat dipergunakan sebagai bahan sandang yang bernilai ekonomi tinggi. Untuk kambing PE, bulu bagian tertentunya, seperti belakang paha dan leher agak panjang dan tebal. Bagian ekor bervariasi dalam ukuran dan bentuknya. Ekor domba bervariasi mulai dari pendek sampai panjang. Bentuknya kurus sampai gemuk dan mengarah ke bawah. Ekor kambing umumnya kurus dan pendek serta mengarah ke atas. Walaupun demikian, jumlah tulang ekor kambing dan domba sama, yaitu terdiri dari sekitar 14 ruas.

Bagian kaki. Kambing dan domba termasuk ternak berkuku dua. Bentuk dan ukuran kaki sangat bervariasi sesuai rumpunnya, mulai dari kaki pendek pada kambing mini (dwarf) sampai agak panjang, seperti pada kambing etawah dan PE. Hal yang sama juga ditemukan pada domba. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar